Sunday 14 March 2010

Kaca Spion

Saya sering berandai-andai, andai saja dunia ini diwarnai dengan sikap dan toleransi yang demikian indah, sikaya merasa punya kewajiban moral untuk mengulurkan tangan kepada si miskin sebaliknya pada saat yang sama simiskin menaruh rasa hormat kepada sikaya, bukan sebaliknya sikaya menekan simiskin dan simiskin menanamkan rasa benci yang amat sangat kepada sikaya, tentulah kita tidak akan mendengarkan penuturan atau perkataan yang membuat hati benci sebagaimana kebencian yang amat sangat Andy terhadap semua orang kaya, tentu kita tak akan melihat pemandangan yang mebuat bulu kuduk bergidik seperti halnya pembunuhan sadis ala gang metropolis, tentu kita tidak akan melihat kejadian tragis seperti pembagian zakat Haji Syaichon yang berujung maut, tentu kita tidak akan melihat para anggota dewan terhormat dan elit pemerintah melakukan tindak pidana korupsi dan manipulasi serta berebut project, tentu pula kita tidak akan melihat dan mendengar semakin meningkatnya jumlah generasi pengemis dan pemulung yang memburu ibu kota, dan mungkin masih banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang tentu tidak akan kita saksikan dan dengarkan dan mebuat hati benci, merusak pikiran dan akal sehat kita.

Tapi sungguh zaman telah berubah, gaya hidup hedonis mengerogoti kehidupan manusia. Hidup serba permisif, belas kasihan hampir pasti telah menjadi sesuatu yang teramat mahal, rasa simpati menjadi suatu yang langka, empati mengalami degradasi hampir melewati ambang toleransi. Begitulah kehidupan manusia ketika hati nurani tak bekerja secara optimal. Itulah satu sisi kehidupan manusia modern, namun kita patut bersyukur di tengah carut-marutnya kehidupan manusia dwasa ini, masih ada sosok langka seperti Andy dan keyakinan saya masih banyak Andy2 lain atau mungkin Andy2 plus yang mengedepankan nuraninya dalam menyikapi dan melakoni kehidupan ini. Tentu sebuah keniscayaan bahwa setiap manusia merindukan kehidupan yang harmonis lahir-batin, dunia-akhirat. Inilah MOMEN, Ramadhan yang penuh berkah yang mampu mengembalikan citra manusia menjadi HAMBA, bukan MENGHAMBA kepada sesamanya tapi kepada ALLAH semata, dan tidak menciptakan PENGHAMBAAN di antara sesamanya. Semoga kita mampu memulainya, amin.


RUSLIN

No comments:

Post a Comment